Kamis, 14 Agustus 2014

Tentang Oemah Oemboel

omah oemboel terletak di bagian jogja utara, masih dalam radius zona merah waktu meletusnya gunung merapi oktober 2010. walau hanya sekitar 500 meter sudah keluar dari zona merah. tepatnya terletak di dusun krandon, wedomartani, ngemplak, sleman, jogjakarta. kalo ancar-ancarnya, masuk dari jalan kaliurang km 10, cari pasar gentan (kalo dari arah ringroad utara, pasarnya ada di sebelah kanan), setelah pasar persis ada jalan masuk, ikuti jalan tersebut lurus saja (melewati hotel purnama iv) kira-kira sejauh 2 km. meski ada jalan belok atau menikung, carilah yang lurus saja hingga menemui jalan yang bercabang 2. cabang kiri jalannya halus-mulus, yang kanan jalannya jelek - aspal tapi bukan hotmix. anda pilih jalan yang kanan hingga mentok menemukan lapangan voli, anda belok kanan sekitar 200 meter ketemu jalan cabang yang depannya sawah dan pohon pisang. anda pilih yang kanan ya... cari pagar yang berpintu stainless stell. jangan ketok tuh pagar, anda harus telpon kami atau pencet bel biar dibukakan pintunya karena kita biasa bercengkerama di belakang (berjarak 30 meter dari pintu pagar hehehe). ga mungkin dengar kan... meskipun kita hanya tergambar dalam sepasang mainan anak-anak yang bernama terbang (jawa), sejenis rebana kecil yang sangat terkenal pada tahun 70-an dan 80-an awal. dulu saya sering beli jika ada perayaan sekaten, agustusan atau hari raya. mainnya dengan dipukul memakai lidi yang ujungnya diberi tanah liat yg sudah kering. kadang kalo kena lembab, kertas semen yang menjadi membran jadi lembek maka kita perlu ke dapur duduk di depan tungku yang sedang menyala dan pegang terbang di depan api sambil memukul-mukulkan stik dari lidi tadi hing terdenga suara yang nyaring pertanda kertas semennya sudah kencang lagi dan siap untuk dimainkan. sayang kadang mainan ginian tidak bertahan lama, kalo jatuh ya sudah bubar semuanya karena bingkai yang dibuat dari tanah liat pecah berkeping-keping. tentunya kertas membrannya sudah ga bisa kencang lagi. sekilas info : gambar wajah kita berdua ini dibuat oleh seniman jogja yang kondang dengan lukisan realis-nya. sosoknya tambun beda dengan teman-teman pelukis yang lain. coretannya berbayar sepuluh ribu rupiah per 1 terbang. kita minta jasanya pakde yuswantoro adi saat acara pasar yakoban di bentara budaya yogyakarta tahun 2008. pasar yakoban terselenggara pada saat bulan september bertepatan dengan hari ulang tahunnya bentara (septemberan).