Kamis, 25 September 2014

Teh Produksi Gio Hoo Seng 3 (Solo)

thee jang paling enak. tagline yang dibubuhkan pada kemasan teh produksi kota solo. oleh sang pemilik Tio Poo Kia merek 666 telah didaftarkan sejak tahun 1930.
angka 666 adalah kebalikan dari 999 - merek yang sampai sekarang masih dipakai dan bertahan.
boleh belie pada passar besar - gedong gede.
(sumber wikipedia)


Rabu, 24 September 2014

Teh Rin Tin Tin

jangan kaget dan heran ya... merek teh yang satu ini tentunya mengingatkan kepada sosok seekor anjing setia yang merupakan anggota pasukan kavaleri pemerintah amerika saat masih berkecamuknya peperangan melawan suku indian. seekor anjing setia yang membantu tugas2 rusty dan letna rip master. sejak tahun 1930 sudah digunakan sebagai merek produk teh di daerah jombang - jawa timur. selain teh juga untuk memberi label cerutu, rokok, tembakau, dan anggur.
bagaimanapun juga sesuatu yang telah dikenal oleh orang banyak akan mudah memberikan efek promosi bagi calon pembeli yang baru.
sayang hanya tulisan - contoh bungkus aslinya yg utuh tidak didaftarkan

Rin Tin Tin

From Wikipedia, the free encyclopedia

Rin Tin Tin from the film Frozen River, 1929.
Rin Tin Tin (September 1918 – August 10, 1932) was a male German Shepherd Dog rescued from a World War I battlefield by an American soldier, Lee Duncan, who nicknamed him "Rinty". Duncan trained Rin Tin Tin (often hyphenated as Rin-Tin-Tin) and obtained silent film work for the dog. Rin Tin Tin was an immediate box office success and went on to appear in 27 Hollywood films, gaining worldwide fame. Along with the earlier canine film star Strongheart, Rin Tin Tin was responsible for greatly increasing the popularity of German Shepherd Dogs as family pets. The immense profitability of his films made Warner Bros. studios a success and helped advance the career of Darryl F. Zanuck. In 1929, Rin Tin Tin may have received the most votes for the first Academy Award for Best Actor, but the Academy determined that a human should win.[1]
After Rin Tin Tin died in 1932, the name was given to several related German Shepherd Dogs featured in fictional stories on film, radio, and television. Rin Tin Tin, Jr. appeared in some serialized films but was not as talented as his father. Rin Tin Tin III, said to be Rin Tin Tin's grandson but probably only distantly related, helped promote the military use of dogs during World War II. Rin Tin Tin III also appeared in a film with child actor Robert Blake in 1947.
Duncan groomed Rin Tin Tin IV for the 1950s television series The Adventures of Rin Tin Tin, but the dog performed poorly in a screen test and was replaced in the TV show by trainer Frank Barnes's dogs, primarily one named Flame, Jr., called JR, with the public led to believe otherwise. Instead of shooting episodes, Rin Tin Tin IV stayed at home in Riverside. The TV show Rin Tin Tin was nominated for a PATSY Award in 1958 and in 1959 but did not win.
After Duncan died in 1960 the screen property of Rin Tin Tin passed to TV producer Herbert B. "Bert" Leonard who worked on further adaptations such as the 1988–1993 Canadian-made TV show Katts and Dog which was called Rin Tin Tin: K-9 Cop in the US and Rintintin Junior in France. After Leonard died in 2006 Leonard's lawyer James Tierney made the 2007 film Finding Rin Tin Tin; an American–Bulgarian production based on Duncan's discovery of the dog in France. Meanwhile, a Rin Tin Tin memorabilia collection was being amassed by Texas resident Jannettia Propps Brodsgaard who had purchased several direct descendant dogs from Duncan beginning with Rinty Tin Tin Brodsgaard in 1957. Brodsgaard bred the dogs to keep the bloodline. Brodsgaard's granddaughter, Daphne Hereford, continued to build on the tradition and bloodline of Rin Tin Tin from 1988 to 2011; she was the first to trademark the name Rin Tin Tin in 1993 (Duncan had never done so) and she bought the domain names rintintin.com and rintintin.net to establish a website. Hereford also opened a short-lived Rin Tin Tin museum in Latexo, Texas. Hereford passed the tradition to her daughter, Dorothy Yanchak in 2011. The current Rin Tin Tin XII dog owned by Yanchak takes part in public events to represent the Rin Tin Tin legacy.

Rokok (1)

rokok tematik piala dunia jerman. meski tidak terlalu lengkap. namun masih ada artefak yang bisa diselamatkan untuk kenang-kenangan. tak banyak yang terkumpul karena tidak menyediakan waktu tersendiri untuk berburu. hanya mencari dan meminta bungkus dari teman-teman kantor yang hobi-nya merokok.
tidak ada yg masih segel. karena memang hanya mulung saja. beda dengan koleksi rokok yang lain - yang akan diupload nanti. kondisi banyak yang masih tersegel. meski sekarang sudah sangat-sangat beracun dan bisa jadi : mematikan.

Jumat, 19 September 2014

Dolanan Bocah - Terbang

terbang adalah sejenis alat musik yang biasa digunakan dalam pentas musik islami. namun terbang yang ini adalah lain daripada yang lain. ini terbang untuk mainan anak-anak. membrannya menggunakan kertas semen bukan kulit binatang, tempat melekatkannya bukan dari kayu tapi menggunakan tembikar yang dibuat dari tanah liat dengan bentuk yang khusus.
mobil - manuk - iwak
tertera harga lima ratus rupiah untuk sebuah terbang. dengan gambar yang sangat asal-asalan dengan menggunakan pewarna teres untuk menghiasi kertas semen polos. masih ada gambar manuk lagi kan?
pemukulnya pun sangat sederhana, sayang tidak terfoto. biasanya menggunakan lidi dengan salah satu ujungnya diberi tanah liat bulat dan dibiarkan hingga kering. ujung yang ada tanah liatnya lantas dipukulkan ke bagian membran atau kertas.
membran yang kencang akan menghasilkan suara yang nyaring. sedang membran yang kendor hanya menghasilkan suara : bleg - bleg - bleg. untuk mengembalikan agar suara kembali nyaring dan kencang perlu perlakuan khusus, yakni mendekatkan membran kepada api atau dijemur dibawah terik matahari. maka terbang bisa dimainkan ulang.
teringat saat beli terbang ini kepada seorang lelaki tengah baya yang sedang mengendarai sepedanya dengan kronjot yang berisi penuh dengan mainan anak-anak. kala itu sedang melintas di jalan raya bantul-jogja. tanpa pikir panjang langsung beli saja dan tersimpan hingga sekarang. entah kapan bertemu lagi.... pasti kuborong semuanya.



Kamis, 18 September 2014

Dolanan Bocah - Sempritan Manuk-manukan (3)

sempritan atau peluit ini dibikin dari tanah liat yang dibentuk dan diberi rongga pada tempat-tempat tertentu sehingga bisa mengeluarkan bunyi dan berfungsi seperti peluit.
tampak dari belakang
lubang hitam yang tampak pada foto diatas adalah bagian yang dimasukkan ke mulut dan ditiup. jika masih baru, dimulut akan terasa pahit-pahit aneh. karena sebagian cat akan menempel dan rasa pahit yang timbul dari tanah liat itu sendiri.
lubang keluarnya suara
lubang hitam dibagian sayap adalah tempat keluarnya suara dan berguna juga untuk mengatur jenis bunyinya. biasanya berbunyi seperti suara burung perkutut.
three little birds
dulu mainan ini pasti tidak bisa bertahan lama karena sifatnya yang rapuh dan mudah pecah jika jatuh. belinya disaat ada pesta tujuh belasan di kampung atau kalau ada pasar malam.

entah kapan bisa menemukanmu lagi nuk-manuk...

Dolanan Bocah - Manuk-manukan (2)

ini juga masih manuk. enatah mengapa manuk atau burung sangat terkenal dijadikan jenis mainan. ada yang tahu alasannya? atau karena banyak yang beli anak-anak lelaki lantas dibuatkan mainan manuk2an? kira2 masuk akal tidak ya?
tampak depan
 mainan ini dibuat dari daun aren yang dirangkai hingga seperti yang diinginkan. sifatnya yang seperti daun janur maka sangat memudahkan untuk dibikin. lidinya pun masih bisa digunakan untuk bagian rodanya.
numpak mbok....

jarang lho yang model anaknya digendong oleh induknya. untuk memainkannya bisa ditambahkan tali yang diikatkan pada bagian leher induknya dan ditarik sekehendak si empunya.
ayo... dolan nangdi le...
mainan ini masih sering bisa ditemukan di daerah jogja, biasanya dijajakan keliling oleh penjual dari jawa timur. mereka sering melintas di jalan-jalan protokol kota jogja, jadi sangat muda menemukannnya. dan jika beruntung bisa mendapatkan varian yang lain daripada yang lain.
tampak atas

Dolanan Bocah - Manuk-manukan (1)

salah satu mainan yang saya sukai sewaktu masih berumur balita. biasanya dinamakan manuk-manukan atau burung-burungan.
dari atas
dengan tampilan yang tidak pernah ganti dari umur bawah lima tahun sampai bawah lima puluh tahun. manuk dibuat dari lilin berwarna merah menyala dan sangkar dibuat dari bambu yang sudah dibelah sangat tipis untuk memberi kesan sebagai penjara si manuk. dan selalu diberi warna hijau yang menggunakan pewarna teres.
si manuk yang malang
dan tak lupa kertas putih untuk memperkuat lekukan bilah bambu yang diletakkan dibagian bawah tengah dan paling atas. yang paling atas digunakan juga sebagai persembunyian benang sebelum dikaitkan dengan bilah bambu untuk memegang.
bilah bambu yang tidak pernah ketinggalan
sekarang masih bisa ditemukan pada saat2 tertentu. atau berkunjung ke daerah sentra mainan disekitar jalan parang tritis.
masih ingat dengan mainan seperti ini kan?
syukurlah jika masih...



Rabu, 17 September 2014

Teh Tegal - Teh 2 Tang (1)

di masyarakat beredar istilah WASTIGEL bagi teh poci yang merupakan singkatan dari wangi, panas, sepet, legi, lan (dan) kenthel (kental), yang artinya teh panas, manis, wangi beraroma bunga melati dan berwarna hitam pekat/kental.
teh poci biasanya menggunakan teh hijau atau teh melati yang mengeluarkan aroma yang khas, dan biasa disajikan pada pagi, sore, atau malam hari dengan ditemani makanan kecil. poci yang digunakan untuk menyeduh teh poci biasanya bagian dalam pocinya tidak pernah dicuci tetapi cukup dibuang sisa tehnya saja. Hal ini dipercaya masyarakat tegal dan sekitarnya bahwa kerak sisa teh tadi akan menambah cita rasa dan aroma teh poci menjadi semakin enak.
2 tang super kemasan kecil
kemasan ini merupakan varian baru, mungkin sekitar tahun 2007 baru muncul dipasaran. sebagai bentuk pengembangan generasi ketiga kwee pek hoey yang mendapat mandat sebagai penerus perusahaan teh ini.
bermutu tinggi - super tanpa melati
kemasan diatas menggunakan warna kuning muda dan hanya menuliskan SUPER. beda dengan kemasan dibawahnya, tanpa menggunakan warna kuning muda dan ada tulisan MELATI dibawah SUPER. rasanya dan aroma teh yang anda sukai tergantung selera. semua sudah disediakan oleh si produsen.
super - melati

atas kemasan sedang - bawah kemasan kecil



kemasan putih  




Selasa, 16 September 2014

Teh Tegal - Teh Cap Poci

meskipun banyak dijumpai pada setiap kota-kotadi pulau jawa dan mungkin sekidit di sumatera. teh ini merupakan salah satu dari 4 produsen teh yang merajai pangsa pasar teh. berikut cuplikan artikel yang ada pada facebook Kamus Bahasa Tegal.

SEJARAH TEH POCI
Tegal, kota yang posisi geografisnya di dataran rendah, sebenarnya tidak memiliki perkebunan teh. Namun, tradisi minum teh di daerah ini sangat kental dibandingkan dengan di kota lain yang juga berada di pesisir utara Jawa Tengah.
Antropolog dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Pande Made Kutanegara, mengatakan, jauh sebelum tanaman teh datang ke Indonesia sekitar abad ke-17, Tegal sudah memiliki budaya minum teh yang berakar dari China.
Pada masa lalu, daerah pantai utara Jawa Tengah, termasuk Tegal, merupakan jalur perdagangan yang ramai karena Tegal memiliki pelabuhan besar. Sebelum ada tanaman teh di Indonesia, teh yang dikonsumsi di Tegal didatangkan langsung dari China.
Belanda yang membawa masuk tanaman teh ke Indonesia kemudian menetapkan sistem tanam paksa dan salah satu komoditasnya adalah teh. Produk teh yang berkualitas sebagian besar diekspor ke Belanda dan Eropa, sementara teh sisa yang mutunya rendah diambil oleh para pekerja pribumi.
”Kondisi itu membentuk selera konsumsi orang Tegal terhadap teh. Sampai sekarang mereka terbiasa minum teh yang sepet dan pekat,” kata Pande, yang pernah melakukan penelitian tentang teh. Rasa sepet itu, menurut Pande, berasal dari batang teh yang ikut digiling bersama daun teh sehingga menghasilkan teh berkualitas rendah. Dalam perkembangannya, teh di Tegal kemudian diolah dengan aroma bunga melati agar lebih enak dinikmati.
Sejarah boleh membentuk selera. Yang jelas, selera terhadap cita rasa teh yang agak sepet itu justru membuka peluang bagi pengusaha untuk membuka pabrik teh di Tegal. Sekarang ini di Tegal ada empat pabrik teh besar yang menguasai pasar dalam negeri, yaitu teh 2 Tang, Teh Poci, Teh Tong Tji, dan Teh Gopek. Keempat pabrik teh itu berdiri hampir bersamaan, yaitu sekitar tahun 1940-an.
Kehadiran empat pabrik teh di Tegal, menurut Eko Handoko (34), generasi ketiga pemilik teh 2 Tang, karena posisi Tegal dekat dengan Pekalongan yang menjadi daerah perkebunan melati. Sebagian besar teh yang diproses di Tegal adalah teh beraroma bunga melati. Di wilayah Tegal sendiri sekarang sudah ada perkebunan bunga melati yang dikelola oleh masyarakat, yaitu di Desa Suradadi dan Sidoharjo.
Citra Tegal sebagai kota teh dimanfaatkan oleh keempat pabrik teh tersebut untuk berebut memasang logo pabrik mereka di setiap rumah makan. Sepanjang pengamatan, tidak ada warung makan yang tidak memasang logo teh 2 Tang, Teh Poci, Teh Tong Tji, atau Teh Gopek di warungnya.
Bagi orang Tegal, teh bukan sekadar bahan baku untuk membuat minuman, melainkan juga memiliki fungsi lain, salah satunya adalah sebagai cendera mata. Ketika seseorang menggelar hajatan, bubuk teh dalam kemasan kecil, yaitu sebesar kotak korek api, dibagikan kepada tamu sebagai kenang-kenangan. Itulah bentuk cinta orang Tegal terhadap teh.
Poci Superior harga lebih mahal dan katanya yg lebih nikmat dibanding kemasan teh poci yang lain

saking terkenalnya teh cap poci ini diseantero tanah jawa, ada sebuah produsen teh di daerah sukabumi. saat itu iseng jalan-jalan ke sukabumi untuk mengisi waktu dihari sabtu. dan hasilnya adalah mendapat teh "tembakan" merek yang sudah terkenal.
Guci (sukabumi) VS Poci (tegal)

 soal rasa... boleh ditebak sendiri ya... pasti beda jauh kan?
Teh poci adalah teh yang diseduh secara khas dalam poci dan cangkir dari tanah liat. Minuman ini ditambah dengan gula batu dan diminum panas-panas. Minuman yang sangat disukai oleh masyarakat Tegal, Slawi, Pemalang, Brebes, dan sekitarnya.

Teh Tambi - Arjuna Petruk

salah satu teh produksi daerah wonosobo yang hasilnya diekspor keluar negeri. teh hitam sangat disuka oleh masyarakat eropa. teh hitam rasanya lebih pahit daripada teh yang biasa kita kenal. walau hanya sejumput namun rasa pahitnya tidak hilang-hilang dirongga mulut, meski kita tambah dengan gula, rasa pahit selalu terkenang. bahkan bisa membikin kapok bagi peminumnya.


suasana perkebunan tambi 
enak kan suasana perkebunannya. disini juga bisa diadakan tea walk dengan dipandu oleh pegawai perkebunan yang telah berpengalama. trip bisa 1 jam atau 2 jam, sambil melihat dan menghirup udara segar, pemandu akan memberikan pengetahuan tentang teh. daun teh yang baik saat berukuran berapa dan tiap berapa hari harus dipetik. karena selisih 2 hari saja maka daun teh tadi nilai dan harganya jadi turun. si pemetik akan mendapat potongan upah karena kesalahannya tadi (kata pemandu).

 kemasan teh bolak-balik
2 buah kotak kemasan teh dengan gambar bolak-balik. satu sisi bergambar petruk (punakawan - pembantu) dan arjuna/janaka (bendara - majikan). banyak dijual di toko oleh-oleh disamping buah terkenal dan hanya ada disana : carica.
merek carica yang disarankan untuk dibeli sebagai oleh-oleh
lha kok malah bahas carica. buah enak dan segar untuk melepas dahaga, bisa juga dicampur dengan batu es... tambah segar. 

selain bisa sebagai minuman, kemasan teh tambi ini bisa juga digunakan sebagai pajangan. tinggal kreasi anda sendiri. mengingat bentuk dan kemasannya sudah sangat mendukung...
ayo beli jika anda wisata ke wonosobo dan dieng plateu.
 



Senin, 15 September 2014

Katalog Pameran Komik Peter van Dongen (DIJOEWAL)

sebuah buku yang ternyata memberikan kesan dihati karena berisikan sebagian kecil gambar-gambar komik yang waktu dipamerkan di erasmus huis (kuningan - jakarta). terlebih saat melihat gambar komik yang dibuat oleh van dongen.
meski orang belanda namun sangat fasih menggambarkan suasana indonesia. gambarnya merupakan gabungan style herge (Tin Tin) dan J. Cetses. mungkin saja lho...
selain pameran dia juga menawarkan 5 buah kartu pos dengan rasa art deco yang kental. sayang telah habis saat nonton pameran ini, hanya membeli buku rampokan jawa saja.
meski sangat nyesak karena kehabisan kartu pos... namun komik rampokan jawa telah dapat mengobati hati.
buku katalog ini DIJOEWAL. jika ada yang minat untuk melengkapi koleksinya, silahkan hubungi nomor hape diatas.


Lukisan Seng

ini ada beberapa set lukisan seng yang telah direnovasi dan diawetkan. direnovasi karena aslinya adalah merupakan isi dari rana atau penyekat ruangan. sedangkan diawetkan karena perlu beberapa tindakan agar lukisan seng ini tetap bisa dilihat dan dipandang serta dipajang. langkah pertama adalah melepas seng dari bingkai rana lantas diberi sentuhan cat clear (netral). setelah kering barulah bagian belakang diberi lapisan triplek agar memudahkan saat akan dipigura. dan menghindari kelembaban karena sifat seng yang mudah korosif.

jaka tarub
kebanyakan gambar yang ditemukan adalah gambar wayang. namun lukisan seng dengan gambar cerita legenda atau cerita rakyat sangat jarang ditemukan. juga bingkai rana yang digunakan sangatlah sederhana (tanpa ukiran). hanya kayu-kayu kecil polos.
kisah nabi suleman (?)
lukisan seng diatas sangat membingungkan untuk memberikan judul yang tepat. gambar masjid ada lambang kraton jogja. gambar tengah ada orang yang sedang komunikasi dengan binatang, orang tersebut tentunya hanya nabi suleman. gambar paling kanan adalah pemberian pengumuman. 
lukisan seng mulai terkumpul sejak pencarian pada kurun waktu tahun 2002-2004. lumayan lah yang didapat mengingat kebanyakan yang sering ditemukan adalah gambar wayang saja. dan gambar wayang tidak terminati. mendingan cari yang lain kan?
arya penangsang
lukisan seng bisa jadi muncul pada tahun 60-an, dimana saat berkembangnya kesenian rakyat yang banyak didokumentasikan oleh seniman-seniman tradisional. lukisan seng merupakan metamorfosa dari lukisan kaca. menggambar dalam bidang yang tidak terbalik (lukisan seng) akan lebih mudah daripada menggambar terbalik (lukisan kaca). kondisi lukisan seng walau sudah hampir berumur setengah abad, cat yang digunakan masih kuat menempel. kondisi masih 95%-98% jika melihat kelengkapan cat yang menempel. hanya terlihat kusam karena mungkin sudah kena sinar matahari yang terlalu lama.
djaka tarob
jaka tarub jadi lukisan favorit bagi pelukis tradisional untuk mengaktualisasi karya-karyanya, mungkin karena faktor cerita yang sangat mengena dihati dan merupakan kisah yang sangat terkenal pada masa itu.

nyi blorong
meski gambar yang paling tengah sangat menakutkan, namun lukisan seng ini adalah yang paling favorit. disamping karena koleksi yang pertama juga merupakan gambar yang paling naif. lihat ada gambar pesawat terbang melintas diatas gambar orang yang menggunakan pakaian adat cara jawa. suatu pemandangan imajinatif dan sangat modern. pelukisnya sangat membanggakan bahwa pesawat terbang merupakan barang yang sangat langka dijumpai.
 ande-ande lumut dan aryo penangsang
kedua gambar diatas hanya ditemukan masing-masing satu panel atau adegan saja. 
semuanya ada di oemah oemboel dan hanya boleh dilihat saja.... 


Kepala Djenggot - Varian Merah

teh kepala djenggot edisi kemasan 8-9 gram. gunung subur mempunyai pabrik di sebelah timur jembatan bengawan solo. sebuah jembatan yang menghubungkan dan juga sebagai batas alami kota solo dengan daerah sragen dan karanganyar. kebunnya sendiri berada di lereng pegunungan tawangmangu. jika kita akan mengunjungi daerah wisata tawangmangu pasti akan melewati perkebunan teh ini. hawanya sejuk....
  
entah alasan apa perusahaan ini menggunakan ikon seorang tua dengan jenggot yang panjang.

 harum baunja - sedap rasanja
cetakan hanya menggunakan satu warna merah sudah cukup memberikan kesan kuat dan sederhana walau wajah orangnya agak ribet. banyak beredar di daerah sekitar solo, jawa tengah dan jogja.

Kepala Djenggot - Teh Hijau

TEH HIJAU

Ini teh dipabrikasi sebangunan dengan teh Gardoe dan Teh Kepala Djenggot. Produksinya sih cuma di Karangnyar Solo. PT Gunung Subur. Di sekitar Solo, teh ini menguasai pasaran dan mengalahkan pendahulunya Teh 999 yg muncul terlebih dahulu.
produk teh ini muncul belakangan dibanding Gardoe dan Kepala Djenggot. mungkin muncul untuk memberikan variasi terhadap banyaknya dan sedang ngetrend-nya TEH HIJAU.
ini juga ada alamat komplitnya :
PT. Gunung Subur
Kantor Pusat :
Monginsidi 5 Solo - 57128
phone. (0271) 645222, 827931 fax.821142
e-mail : djenggot@indo.net.id
Kantor Cabang :
Flamboyant raya Z/18 Jakarta - 14350
phone. (021) 6517434 fax.6519632
e-mail : gunung.subur@yahoo.co.id
Pabrik :
Jaten Km.9 Karanganyar - 57731
phone. (0271) 825341 fax.821142
e-mail : djenggot@indo.net.id