Minggu, 14 September 2014

Teh Goro-goro (3 versi)

goro-goro dalam dunia pewayangan yakni saat munculnya punakawan; semar, gareng, petruk dan bagong. mereka berempatlah yang meramaikan dunia pewayangan dengan cerita-cerita luca dan lagu-lagu nyanyian dalam suasana suka cita.

goro-goro 3 ukuran
3 bungkus teh goro-goro dalam 3 ukuran yang berbeda. warna hijau untuk bungkus ukuran yg paling besar, warna merah untuk ukuran bungkus sedang dan warna kuning untuk bungkus kecil. banyak ditemukan di pasar bantul - jogja. saya sudah beli sekitar 10 tahun yg lalu. mungkin sekarang kemasannya sudah ada barcode-nya. belum ngecek lagi ke pasar.
ukuran kecil
warna biru pada foto dan tulisan
perhatikan foto babah-nya ya....
terus cek pada foto di ulasan Teh Tjap Tiga 9
ukuran sedang
warna merah pada tulisan dan biru pada foto
walau ada yg bungkusnya bersih tanpa noda, saya lebih suka nyimpen yang sudah bernoda, biar kesan lawas dan lusuhnya terakomodir.
ukuran besar
warna hijau pada tulisan dan foto
gambar babahnya sama atau tidak?

menurut ulasan chapter6o1.wordpress.com :
Dilihat dari desainnya, kemasan Teh Goro-goro masih sangat tradisional. Namun, desain kemasan ini tidak dapat dibilang sederhana karena tergolong rumit dengan gambar yang masih ilustratif dan rumit dengan banyak detail seperti sisik naga dan motif batik pada Punakawan yang digambar dengan teliti serta penggunaan warna yang beraneka ragam. Peran dari perpaduan antara desain budaya Tionghoa dan budaya Jawa pada kemasan ini sendiri ditujukan agar teh yang asalnya dari Daratan Cina dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat Jawa. Teh Goro-goro juga memiliki sejarah yang panjang dilihat dari foto pendiri yang sudah tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar