Sabtu, 08 November 2014

Novel Sastra Jawa (1) DIJOEWAL

buku ini terbit diantara tahun 1960-an. menggunakan bahasa jawa dan menceritakan kehidupan sehari-hari yang terjadi didaerah Jogja, Solo, Klaten, Semarang dan kota2 lain di pulau Jawa. ada yg menyebut sebagai roman panglipur wuyung. para pengarang mengharapkan agar buku-buku kecil ini dapat menghilangkan sementara waktu beban penat yang dialami oleh masyarakat (pembaca) dalam kehidupan sehari-harinya.

Judul       : Pangurbanan                                      Gambar                  : Kentardjo
Karya      : Any Asmara                                        Penerbit                : CV 2A, Jogja
Tahun     : 1965                                                    Tokoh Sentral       : Wardi, Ichwan, Atun
Hal.         : 32                                                         Lokasi Cerita         : Buntu, Purwokerto

Wardi mendapat tugas untuk mencari amunisi milik tentara musuh karena persediaannya sudah mulai menipis. Jika ada serangan mendadak tentu akan kalah dan akan banyak jatuh korban di pihak Indonesia karena tidak bisa melancarkan serangan balasan. Didapat sebuah informasi bahwa Wakil Komandan Polisi Ichwan adalah orang repubikan yang siap membantu untuk menyediakan amunisi tapi ada syaratnya, yakni harus menghilangkan nyawa Komandan Polisi Surjo. Ichwan juga memberi masukan bagaimana cara mudah memancing Surjo. Dengan umpan wanita, Surjo akan mudah terpikat dan tugas untuk menghilangkan nyawa Surjo akan mudah dilakukan. Wardi menyanggupi syarat tadi. (bersambung)



Judul       : Kraman                                                Gambar                  : Bam
Karya      : Any Asmara                                        Penerbit                : Marfiah, Surabaya
Tahun     : 1966                                                    Tokoh Sentral       : Permadi, Srimamulat
Hal.         : 40                                                         Lokasi Cerita         : Parakan, Temanggung

Kejadiannya saat sebelum meletusnya pemberontakan G30S/PKI. Barisan Tani Indonesia (BTI), Gerwani dan antek-anteknya melancarkan aksi berkedok tanah untuk kemakmuran rakyat bersama. Orang-orang kaya dituduh sebagai orang yang tidak mendukung tercapainya kemakmuran rakyat karena banyak tanah yang dianggurkan. Seorang pemuda bernama Permadi terpaksa berhenti kuliah dan memilih bekerja di tempat Pak Indra sebagai asisten pribadi. Suatu saat berkenalan dengan Srimamulat, yang ternyata orang tuanya menjadi salah satu korban aksi BTI dengan kedok landreform (reformasi pertanahan). (bersambung)


Judul       : Udan Grimis                                        Gambar                  : Wik
Karya      : Poerwadhie Atmodihardjo              Penerbit                   : CV Keng, Semarang
Tahun     : 1967                                                    Tokoh Sentral       : Ruwija, Rambijah
Hal.         : 54                                                         Lokasi Cerita         : Kendal

Ruwija, duda anak satu bernama Lukita. Bekerja sebagai tukang gambar di Dinas Pekerjaan Umum. Dia pindah rumah setelah istrinya meninggal dan ingin tinggal di desa yang jauh dari keramaian. Akhirnya dia menyewa sebagian rumah milik mantan carik desa. Sekarang hanya ditinggali oleh bu carik dan Rambijah, putrinya. Rambijah sendiri berstatus sebagai perawan janda. Karena hanya nikah sebentar terus cerai. (bersambung) 




Judul       : Sri Anggrahini                                     Gambar                  : Soet MS
Karya      : PW Atmadja                                        Penerbit                 : M.A.I. Merapi, Sala
Tahun     : 1964                                                    Tokoh Sentral       : Anggrahini, Sundara
Hal.         : 47                                                         Lokasi Cerita         : Klaten

Sri Anggrahini, anak seorang sinder di daerah Klaten. Dahulu anak perempuan tidak wajib sekolah, tapi oleh adik-adiknya yang laki-laki dia diajari baca, tulis dan hitung. Menginjak usia tujuh belas tahun, tampaklah kecantikannya hingga memikat hati Sundara, putra penewu. Meski baru jumpa untuk pertama kalinya tapi sudah mengena dihati Sundara.
Piter, sinder kuasa yang merupakan atasan bapaknya Sri juga tertarik kepada kjecantikan Sri dan berniat untuk digundik. Piter pertama kali melihat saat dipasar, dai langsung menanyakan identitas Sri kepada kusirnya. Dengan bantuan bu carik, Piter dan Sri dapat dipertemukan. Sri yang pintar, dapat mengulur waktu untuk merancang rencana dengan mengiyakan keinginan Piter yang akan menjadikannya sebagai istri muda (gundik). Piter pun pulang dengan rasa bahagia karena keinginannya bakal terlaksana. (bersambung)

  

Judul       : Lintang-lintang Dadi Seksi                Gambar                  : Sriwidodo    
Karya      : Kho Ping Hoo                                      Penerbit                 : CV Gema, Sala
Tahun     : 1966                                                    Tokoh Sentral       : Harlan,  Sunarti
Hal.         : 75                                                         Lokasi Cerita         : Sala, Surabaya

Harlan sangat berjasa dimata Sunarti. Karena berkat jasanya yang telah menolong ibunya dikeluarkan dari rumahnya yang terbakar. Sayang nyawa ibunya Sunarti tidak bisa diselamatkan dan tubuh Harlan setelah sembuh banyak cacat karena luka bakar yang menimpanya. Sedang Sunarti setelah peristiwa kebakaran telah diajak pakdenya pindah ke Surabaya karena sudah tidak punya kerabat lagi di Sala.
Sebelum terjadi kebakaran, Harlan dan Sunarti sudah ada ikatan batin untuk sehidup –semati, maka Harlan pun melacak keberadaan Sunarti di Surabaya. Betapa malu dan perih hatinya karena Sunarti bersama seorang lelaki tampan akan pergi dengan mengendarai mobil mewah. Saat mereka pergi, Harlan menemui pakdenya Sunarti. Namun Harlan tidak mendapat tanggapan yang bijaksana bahkan terasa disia-siakan. (bersambung)



DIJOEWAL PER BUKU, SILAHKAN DIPILIH. HUBUNGI DI 08158907421 / WA 081380110800

Tidak ada komentar:

Posting Komentar